A GREEN PATHWAY TO CREATE AN ECO-FARMING

Kamis, 05 Mei 2011

CETAK BIBIT DURIAN MASSAL (MUDAH DAN MURAH)

Siapa yang tidak kenal durian? Buah yang kerap di sebut sebagai raja buah ini mempunyai banyak penggemar di segala kalangan dan umur. Musim durian merupakan saat yang paling dinanti oleh para maniak durian. Kemudian kalau ditanya siapa yang tidak kenal durian monthong? Durian asal Thailand ini terkenal ukurannya yang jumbo dan daging buahnya yang tebal. Gigi penikmatny a seakan tenggelam saat menggigit daging buahnya. Kehadiran durian yang satu ini dikhawatirkan dapat menggeser durian lokal yang kualitasnya sebenarnya tidak kalah dengan durian monthong, dan bahkan lebih baik. Kendala para penangkar durian lokal adalah ketersediaan bibit. Untuk memenuhi permintaan pasar akan buah dan bibit durian, mutlak diperlukan ketersediaan bibit dalam jumlah yang banyak. Usaha perbanyakan bibit durian local tersendat pada bahan yang diperlukan. Bibit asal okulasi memerlukan bawah dan entres sekaligus. Sedangkan sambung pucuk perlu pohon yang sudah dewasa. Selain itu banyak ranting durian yang tersisa dari kedua cara perbanyakan tersebut dan akan sangat sayang jika terbuang.
Solusinya, ranting-ranting tersebut dijadikan stek saja. Namanya stek pucuk. Menurut Ir Edhi Sandra MSi, staf pengajar di Fakultas Kehutanan IPB, perbanyakan durian dengan stek pucuk belum popular dilakukan oleh penangkar. Teknik ini lebih sering dipakai untuk perbanyakan tanaman akasia, jati, mahoni, dan pinus. Menurut beliau, dengan stek pucuk produksi bibit sangat massal dan tidak tergantung musim panen biji. Pertimbangan lain, tidak perlu khawatir jika akar tanaman stek bukan akar tunggang. Sebab, akar atanaman akan berkembang sesuai dengan pertumbuhan batang. Dan lagi, harga zat perangsang tumbuh saat ini sudah dijual bebas dengan harga yang relatif murah. Peluang Anda untuk mengembangkannya.
Berikut ini adalah tahapan dalam teknik stek pucuk.
1. Pilih ranting muda yang berada di antara daun paling ujung sampai daun keenam dari ujung. Pengambilan stek antara pukul 06.00-08.00 agar getah banyak. Potong setiap tunas pucuk minimal 5 cm atau memiliki 1 tangkai daun dengan silet tajam. Potong 2/3 bagian daun yang tersisa itu.
2. Rendam potongan ranting dengan perangsang akar golongan auksin selama 2 menit. Perangsangan akar bisa digantikan dengan urine kambing atau jus akar bibit durian asal biji. Akar tersebut banyak mengandung hormon tumbuh.
3. Tanam potongan ranting dalam gelas plastik dengan media moss,pasir malang halus atau pakis halus. Pastikan media yang digunakan steril. Lalu siram media dengan zat perangsang akar. Tutup gelas rapat-rapat dengan plastik transparan. Simpan di tempat teduh dengan kelembaban yang cukup. Usahakan tidak terkena sinar matahari langsung.
4. Tiga bulan kemudian, bibit sudah berakar lebat dan siap dipindah ke polibag berdiameter 15 cm dengan media kompos dan tanah.
Mudah bukan? Silakan mencoba.
Pada posting selanjutnya akan saya paparkan cara membuat akar tunggang untuk bibit durian hasil stek pucuk Anda. Jadi, tetaplah bersama saya di blog tercinta. Salam dari saya, dan selamatkan durian lokal kita!

0 komentar:

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.