A GREEN PATHWAY TO CREATE AN ECO-FARMING

Selasa, 08 Februari 2011

RAHASIA 10 TAHUN DUNIA MEDIS


Senang bertemu Anda sekalian lagi, setelah saya vakum selama 2 tahun di blog ini. Kesibukan kuliah sekaligus kerja cukup menyita waktu saya untuk tetap eksis menulis di blog tercinta. Saya mohon maaf jika telah membuat Anda sekalian menunggu terlalu lama.
Baiklah, sekarang saya datang kembali dengan informasi baru dari dunia pertanian sekaligus medis. Anda sekalian pasti tahu tanaman sirsak (Annona muricata) atau Moris (Jawa). Tanaman yang selama ini akrab dikenal sebagai tanaman pengisi pekarangan atau kebun, hanya bagian buahnya yang kerap dimanfaatkan. Itu pun tidak setenar buah – buah lain seperti jeruk, apel, atau jambu air. Sebenarnya tanaman ini menyimpan kegunaan lain yang sangat luar biasa yang terdapat pada daunnya. Daun?







Menurut riset Jerry L. McLaughlin dari Sekolah Farmasi Purdue University dan Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung terdapat beberapa senyawa aktif pada daun sirsak yang termasuk dalam acetogenins. Beberapa di antaranya adalah muricatocins A, muricatocins B, annonacin A, trans-isoannonacin, annonacin-10-one, dan muricatocin. Senyawa-senyawa ini mampu mengatasi sel kanker paru, payudara, usus, ginjal, prostat, dan pankreas 10.000 kali lebih hebat daripada adriamycin dan kemoterapi!
Senyawa acetogenins bekerja dengan menghambat ATP yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel kanker untuk metabolismenya. Acetogenins ini sangat selektif dalam melakukan kerja ini, hanya sel kanker yang diserang. Sedangkan sel-sel lain yang normal tidak akan diserang.
Daun yang dimanfaatkan untuk obat ini adalah daun ke-4 atau 5 dari pucuk tunas daun. Daun pada posisi itu memiliki kandungan senyawa acetogenins tertinggi. Pemanfaatannya cukup dengan merebus 10 lembar daun dalam 3 gelas air hingga mendidih. Air rebusan yang seperti teh itulah yang diminum sebagai obat. Selain untuk mengobati kanker, daun sirsak juga ampuh mengobati batuk, diare, demam, flu, laktasi, kejang, lemas, luka borok, kurang gizi, asma, hipertensi, cacingan, tumor, infeksi usus, sakit gusi, desentri, rematik, dan penguat jantung. Selain itu jug abis adigunakan sebgai penenang dan eliminasi radikal bebas. Dari serangkaian khasiat itu tidak berlebihan jika saya sebut daun sirsak sebagai daunnya dewa.
Riset tentang daun sirsak ini sempat ditutup-tutupi selama 10 tahun dari dunia medis agar tidak mengancam kelangsungan hidup industri kimia dan kemoterapi yang notabene datang dari dunia barat. Apalagi kita semua tahu bahwa sirsak sangat mudah didapat, kalaupun harus beli harganya pasti sangatlah murah. Riset ini baru terkuak setelah salah seorang kerabat periset terkena kanker dan membuka rahasia ini lewat dunia maya. Namun, hal ini jangan dianggap sebagai borok dari dunia medis. Saya harap Anda sekalian cukup dewasa dalam menanggapi kenyataan ini, anggaplah sebagai kebangkitan dunia medis Indonesia.
Terkuaknya rahasia besar ini tentu tidak hanya menguntungkan dari sisi medis, tetapi juga sisi pertanian. Dengan potensi yang dimiliki oleh tanaman sirsak ini, besar kemungkinan akan melonjaknya permintaan akan tanaman ini di pasaran, entah benih, bibit, atau tanaman dewasa. Tentunya ini merupakan peluang besar bagi para pemulia tanaman untuk mengangkat pamor tanaman sirsak sekaligus meraup rupiah dari bisnis ini. Tentunya kita juga berharap agar para periset pertanian kita terdorong untuk menciptakan kultivar tanaman sirsak unggul yang memiliki kandungan senyawa acetogenins yang lebih tinggi dari tanaman yang ada sekarang. Sehingga nantinya akan ada dua tipe tanaman sirsak di pasaran, yakni tanaman yang khusus dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya dan yang khusus untuk dimanfaatkan daunnya seperti halnya yang terjadi pada tanaman pepaya.

0 komentar:

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.