A GREEN PATHWAY TO CREATE AN ECO-FARMING

Kamis, 01 Desember 2011

PUPUK HAYATI BUATAN SENDIRI


Oleh : Mudo Hargiyono
Petani belum bisa membuat pupuk hayati sendiri dan saat ini masih menjadi produk buatan pabrik atau hasil dari Laboratorium.  Kondisi ini yang terus menggelitik pikiran karena bertani organik pada intinya adalah menyehatkan tanah dan menyediakan bahan nutrisi tanaman, serta mikroba yang mengolah bahan nutrisi menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman.

Read more »

Senin, 28 November 2011

PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI (ORGANIC FERTILIZER AND BIOFERTILIZER)

Oleh : Balittanah Bogor

Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Dalam Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006, tentang pupuk organik dan pembenah tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya; nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan pupuk anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik. Pembenah tanah atau soil ameliorant menurut SK Mentan adalah bahan-bahan sintesis atau alami, organik atau mineral.
Download This File
Read more »

PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN ANDALAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Oleh : Achmad Suryana

Judul makalah yang diberikan panitia kepada saya adalah “Sistem Pertanian Berkelanjutan untuk Mendukung Pembangunan Nasional”. Sengaja saya mengubah judul tersebut menjadi “Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Andalan Pembangunan Nasional” dengan alasan utama saya ingin meletakkan prespektif pembangunan pertanian berkelanjutan sebagai bagian dari elemen penting dalam pembentukan struktur ekonomi nasional yang kokoh dan lentur terhadap pengaruh eksternal.
Pengamatan empiris menunjukkan bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat mencapai tahapan tinggal landas (take-off) menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan yang digerakkan oleh sektor industri dan jasa berbasis ilmu dan teknologi modern tanpa didahului dengan pencapaian tahapan pembangunan sektor pertanian yang handal. Sektor pertanian yang handal merupakan prasyarat bagi pembangunan sektor industri dan jasa. Para perancang pembangunan Indonesia pada awal Orde Baru (Orba) menyadari benar akan hal itu, sehingga pembangunan jangka panjang dirancang secara bertahap. Pada tahap pertama pembangunan dititik beratkan pada pembangunan sektor pertanian dan industri penghasil sarana produksi pertanian. Pada tahapan kedua pembangunan dititik beratkan pada industri pengolahan penunjang sektor pertanian (agro industri) yang selanjutnya secara bertahap dialihkan pada pembangunan industri mesin dan logam. Dengan rancangan yang demikian proses transformasi struktur peekonomian Indonesia akan berjalan dengan serasi dan seimbang sehingga tumbuh cepat, merata dan tangguh menghadapi gejolak internal maupun eksternal.
Read more »

Kamis, 18 Agustus 2011

DAUN SINGKONG JADILAH TEMPE

      
Read more »

Minggu, 31 Juli 2011

20 Tahun dari Hutan ke Meja


Mengembangkan buah unggul lokal bukanlah perkara mudah. Menurut ahli buah di Bogor, Dr Moh. Reza Tirtawinata MS, setidaknya perlu waktu 20 tahun untuk mengembangkan buah lokal unggul yang masih terserak di hutan hingga tersaji di meja konsumen. Langkah pertama yang mesti ditempuh adalah penanaman plasma nutfah. Domestikasi plasma nutfah itu perlu waktu 5-10 tahun.
Kebun plasma nutfah itu nantinya menjadi bahan baku dalam pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas unggul, baru diperbanyak oleh para penangkar bibit. Proses perbanyakan itu butuh waktu 1-3 tahun hingga tanaman buah siap dikebunkan. Langkah selanjutnya penanaman secara komersial oleh para pekebun. Untuk tanaman buah tahunan perlu waktu minimal 4-8 tahun hingga panen dan tersaji di meja konsumen.
Sayangnya dalam rantai proses itu hanya usaha pembibitan dan pemasaran buah yang ramai ditekuni pengusaha. Sementara pihak yang mengembangkan plasma nutfah dan pemuliaan tanaman bisa dihitung dengan jari. “Bagi pemilik modal investasi berkebun buah bukan pilihan investasi menarik karena berisiko tinggi” kata Reza. Dengan berbagai kendala itu pantas bila pengembangan buah lokal di tanah air seringkali tersendat. (Imam Wiguna dalam Trubus Edisi Juli 2011)

           
Read more »

Kamis, 05 Mei 2011

CETAK BIBIT DURIAN MASSAL (MUDAH DAN MURAH)

Siapa yang tidak kenal durian? Buah yang kerap di sebut sebagai raja buah ini mempunyai banyak penggemar di segala kalangan dan umur. Musim durian merupakan saat yang paling dinanti oleh para maniak durian. Kemudian kalau ditanya siapa yang tidak kenal durian monthong? Durian asal Thailand ini terkenal ukurannya yang jumbo dan daging buahnya yang tebal. Gigi penikmatny a seakan tenggelam saat menggigit daging buahnya. Kehadiran durian yang satu ini dikhawatirkan dapat menggeser durian lokal yang kualitasnya sebenarnya tidak kalah dengan durian monthong, dan bahkan lebih baik. Kendala para penangkar durian lokal adalah ketersediaan bibit. Untuk memenuhi permintaan pasar akan buah dan bibit durian, mutlak diperlukan ketersediaan bibit dalam jumlah yang banyak. Usaha perbanyakan bibit durian local tersendat pada bahan yang diperlukan. Bibit asal okulasi memerlukan bawah dan entres sekaligus. Sedangkan sambung pucuk perlu pohon yang sudah dewasa. Selain itu banyak ranting durian yang tersisa dari kedua cara perbanyakan tersebut dan akan sangat sayang jika terbuang.
Solusinya, ranting-ranting tersebut dijadikan stek saja. Namanya stek pucuk. Menurut Ir Edhi Sandra MSi, staf pengajar di Fakultas Kehutanan IPB, perbanyakan durian dengan stek pucuk belum popular dilakukan oleh penangkar. Teknik ini lebih sering dipakai untuk perbanyakan tanaman akasia, jati, mahoni, dan pinus. Menurut beliau, dengan stek pucuk produksi bibit sangat massal dan tidak tergantung musim panen biji. Pertimbangan lain, tidak perlu khawatir jika akar tanaman stek bukan akar tunggang. Sebab, akar atanaman akan berkembang sesuai dengan pertumbuhan batang. Dan lagi, harga zat perangsang tumbuh saat ini sudah dijual bebas dengan harga yang relatif murah. Peluang Anda untuk mengembangkannya.
Berikut ini adalah tahapan dalam teknik stek pucuk.
1. Pilih ranting muda yang berada di antara daun paling ujung sampai daun keenam dari ujung. Pengambilan stek antara pukul 06.00-08.00 agar getah banyak. Potong setiap tunas pucuk minimal 5 cm atau memiliki 1 tangkai daun dengan silet tajam. Potong 2/3 bagian daun yang tersisa itu.
2. Rendam potongan ranting dengan perangsang akar golongan auksin selama 2 menit. Perangsangan akar bisa digantikan dengan urine kambing atau jus akar bibit durian asal biji. Akar tersebut banyak mengandung hormon tumbuh.
3. Tanam potongan ranting dalam gelas plastik dengan media moss,pasir malang halus atau pakis halus. Pastikan media yang digunakan steril. Lalu siram media dengan zat perangsang akar. Tutup gelas rapat-rapat dengan plastik transparan. Simpan di tempat teduh dengan kelembaban yang cukup. Usahakan tidak terkena sinar matahari langsung.
4. Tiga bulan kemudian, bibit sudah berakar lebat dan siap dipindah ke polibag berdiameter 15 cm dengan media kompos dan tanah.
Mudah bukan? Silakan mencoba.
Pada posting selanjutnya akan saya paparkan cara membuat akar tunggang untuk bibit durian hasil stek pucuk Anda. Jadi, tetaplah bersama saya di blog tercinta. Salam dari saya, dan selamatkan durian lokal kita!
Read more »

Selasa, 08 Februari 2011

RAHASIA 10 TAHUN DUNIA MEDIS


Senang bertemu Anda sekalian lagi, setelah saya vakum selama 2 tahun di blog ini. Kesibukan kuliah sekaligus kerja cukup menyita waktu saya untuk tetap eksis menulis di blog tercinta. Saya mohon maaf jika telah membuat Anda sekalian menunggu terlalu lama.
Baiklah, sekarang saya datang kembali dengan informasi baru dari dunia pertanian sekaligus medis. Anda sekalian pasti tahu tanaman sirsak (Annona muricata) atau Moris (Jawa). Tanaman yang selama ini akrab dikenal sebagai tanaman pengisi pekarangan atau kebun, hanya bagian buahnya yang kerap dimanfaatkan. Itu pun tidak setenar buah – buah lain seperti jeruk, apel, atau jambu air. Sebenarnya tanaman ini menyimpan kegunaan lain yang sangat luar biasa yang terdapat pada daunnya. Daun?







Menurut riset Jerry L. McLaughlin dari Sekolah Farmasi Purdue University dan Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung terdapat beberapa senyawa aktif pada daun sirsak yang termasuk dalam acetogenins. Beberapa di antaranya adalah muricatocins A, muricatocins B, annonacin A, trans-isoannonacin, annonacin-10-one, dan muricatocin. Senyawa-senyawa ini mampu mengatasi sel kanker paru, payudara, usus, ginjal, prostat, dan pankreas 10.000 kali lebih hebat daripada adriamycin dan kemoterapi!
Senyawa acetogenins bekerja dengan menghambat ATP yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel kanker untuk metabolismenya. Acetogenins ini sangat selektif dalam melakukan kerja ini, hanya sel kanker yang diserang. Sedangkan sel-sel lain yang normal tidak akan diserang.
Daun yang dimanfaatkan untuk obat ini adalah daun ke-4 atau 5 dari pucuk tunas daun. Daun pada posisi itu memiliki kandungan senyawa acetogenins tertinggi. Pemanfaatannya cukup dengan merebus 10 lembar daun dalam 3 gelas air hingga mendidih. Air rebusan yang seperti teh itulah yang diminum sebagai obat. Selain untuk mengobati kanker, daun sirsak juga ampuh mengobati batuk, diare, demam, flu, laktasi, kejang, lemas, luka borok, kurang gizi, asma, hipertensi, cacingan, tumor, infeksi usus, sakit gusi, desentri, rematik, dan penguat jantung. Selain itu jug abis adigunakan sebgai penenang dan eliminasi radikal bebas. Dari serangkaian khasiat itu tidak berlebihan jika saya sebut daun sirsak sebagai daunnya dewa.
Riset tentang daun sirsak ini sempat ditutup-tutupi selama 10 tahun dari dunia medis agar tidak mengancam kelangsungan hidup industri kimia dan kemoterapi yang notabene datang dari dunia barat. Apalagi kita semua tahu bahwa sirsak sangat mudah didapat, kalaupun harus beli harganya pasti sangatlah murah. Riset ini baru terkuak setelah salah seorang kerabat periset terkena kanker dan membuka rahasia ini lewat dunia maya. Namun, hal ini jangan dianggap sebagai borok dari dunia medis. Saya harap Anda sekalian cukup dewasa dalam menanggapi kenyataan ini, anggaplah sebagai kebangkitan dunia medis Indonesia.
Terkuaknya rahasia besar ini tentu tidak hanya menguntungkan dari sisi medis, tetapi juga sisi pertanian. Dengan potensi yang dimiliki oleh tanaman sirsak ini, besar kemungkinan akan melonjaknya permintaan akan tanaman ini di pasaran, entah benih, bibit, atau tanaman dewasa. Tentunya ini merupakan peluang besar bagi para pemulia tanaman untuk mengangkat pamor tanaman sirsak sekaligus meraup rupiah dari bisnis ini. Tentunya kita juga berharap agar para periset pertanian kita terdorong untuk menciptakan kultivar tanaman sirsak unggul yang memiliki kandungan senyawa acetogenins yang lebih tinggi dari tanaman yang ada sekarang. Sehingga nantinya akan ada dua tipe tanaman sirsak di pasaran, yakni tanaman yang khusus dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya dan yang khusus untuk dimanfaatkan daunnya seperti halnya yang terjadi pada tanaman pepaya.
Read more »

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.